Bahan tambah (admixture)adalah bahan-bahan yang ditambahkan
ke dalam campuran beton pada saat atau selama pencampuran beton
berlangsung.Fungsi bahan ini adalah mengubah sifat-sifat beton agar menjadi
lebih cocok untuk pekerjaan tertentu,atau untuk menghemat biaya.
Menurut ASTM C.125-1995:61,”Standard Definition of
Terminology Relating to Concrete and Concrete Agregates”dan dalam ACI
SP-19,”Cement and Concrete Terminology”, admixture didefinisikan sebagai
material selain air, agregat dan semen hidrolik yang dicampur dengan beton atau mortar yang ditambahkan
sebelum atau selama pengadukan berlangsung. Bahan tambah digunakan untuk
memodifikasi sifat dan karakteristik dari beton misalnya untuk kemudahan
pengerjaan atau untuk lain yaitu penghematan energi. Tujuan penggunaan admixture :
1. Memodfikasi beton segar, mortar dan grouting
- Menambah sifat mudah pengerjaan tanpa menambah kandungan air
- Menghambat atau mempercepat waktu pengikatan awal campuran
beton
- Mengurangi atau mencegah penurunan atau perubahan volume
- Mengursngi segregasi
- Mengembangkan dan meningkatkan sifat penetrasi dan pemompaan
beton segar
- Mengurangi kehilangan nilai slump
2. Memodifikasi beton keras, mortar dan grouting
- Menghambat dan mengurangi panas selama proses pengerasan
awal(beton muda)
- Mempercepat laja pengembangan kekuatan beton pada umur muda
- Menembah kekuatan beton
- Menambah sifat keawetan beton,ketahanan dari gangguan luar
termasuk serangan garam-garam sulfat.
- Mengurangi kapilaritas air
- Mengurangi sifat permeabilizas
- Mengontrol pengembangan
yang disebabkan oleh reaksi álcali dari álcali termasuk álcali dalam
agregat
- Mengasilkan struktur beton yang baik
- Menghasilkan warna tertentu pada beton atau mortar.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Menggunakan Bahan Tambah
- Penggunaan semen dengan tipe khusus. Penggantian tipe semen
atau sumber dari semen atau jumlah dari
semen yang digunakan atau memodifikasi gradasi agregat, atau proporsi campuran
yang diharapkan.
- Penggunaan satu atau lebih bahan tambah. Banyak bahan tambah
mengubah lebih dari sifat beton, sehingga justru merugikan.
- Efek bahan tambah sangat nyata untuk mengubah karakteristik
beton misalnya FAS, tipe dan - gradasi agregat, tipe dan lama pengadukan.
Jenis-Jenis Bahan Tambah untuk Beton
- Bahan Tambah Kimia (Admixture)
Menurut ASTM C.494 dan Pedoman Beton 1989 SKBI.1.4.53.1989,
jenis bahan tambah kimia dibedakan menjadi tujuh tipe bahan tambah. Pada
dasarnya suatu bahan tambah harus mampu memperlihatkan komposisi dan unjuk
kerja yang sama sepanjang waktu pengerjaan selama bahan tersebut digunakan
dalam campuran beton sesuai dengan pemilihan proporsi betonnya (PB,1989 :12).
- Tipe A “Water-Reducing Admixtures”
Water – Reducing Admixture adalah bahan tambah yang
mengurangi air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan
konsistensi tertentu. Tujuan penggunaannya adalah agar tidak mengurangi kadar
semen dan nilai slump untuk memproduksi beton dengan nilai perbandingan atau
ratio factor air semen (fas) yang rendah. Atau dengan tidak merubah kadar semen
yang digunakan dengan factor air semen yang tetap maka nilai slump yang
dihasilkan dapat lebih tinggi. Hal ini dimaksudkan dengan mengubah kadar semen
tetapi tidak merubah fas dan slump.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bahan
tambah ini adalah air yang dibutuhkan, kandungan air,konsistensi, bleding dan
kehilangan air pada saat beton segar, laju pengerasan, kuat tekan dan lentur,
perubahan volume, susut pada saat pengeringan. Berdasarkan hal tersebut penting
untuk melakukan pengujian sebelum pelaksanaan pencampuran terhadap bahan tambah
tersebut.
- Tipe B “Retarding Admixture”
Retarding Admixture adalah bahan tambah yang berfungsi untuk
menghambat waktu pengikatan beton. Penggunaannya untuk menunda waktu pengikatan
beton, misalnya karena kondisi cuaca yang panas, atau untuk memperpanjang waktu
untuk pemadatan, untuk menghindari cold joints dan menghindari dampak penurunan
saat beton segar saat pelaksanaan pengecoran.
- Tipe C “Accelerating Admixture”
Accelerating Admixture adalah bahan tambah yang berfungsi
untuk mempercepat pengikatan dan pengembangan kekuatan awal beton. Bahan ini
digunakan untuk mengurangi lamanya waktu pengeringan (hidrasi) dan mempercepat
pencapaian kekuatan awal beton. Accelerating Admixture yang paling terkenal
adalah kalsium klorida. Dosis maksimum adalah 2 % dari berat semen yang
digunakan. Secara umum, kelompok. Bahan tambah ini dibagi tiga kelompok yaitu :
Larutan garam organic, Larutan campuran organic dan Material miscellaneous.
- Tipe D “Water Reducing and Retarding Admixtures”
Water Reducing and Retarding Admixtures adalah bahan tambah
yang berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan menghambat pengikatan
awal. Digunakan sebagai pengurang air dan pengontrol pengeringan untuk menambah
kekuatan beton. Bahan ini juga akan mengurangi kandungan semen yang sebanding
dengan pengurangan kandungan air. Bahan ini hampir semuanya berwujud cair. Air
yang terkandung dalam bahan akan menjadi bagian air campuran beton. Dalam
perencanaan air ini harus ditambahkan sebagai berat air total dalam campura
beton. Perlu diingat, perbandingan antara mortar dengan agregat kasar tidak
boleh berubah. Perubahan kandungan air, atau udara atau semen, harus diatasi
dengan perubahan kandungan agregat halus sehingga volume tidak berubah.
- Tipe E “Water Reducing and Accelerating Admixtures”
Water Reducing and Accelerating Admixtures adalah bahan
tambah yang berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang
diperlukan untuk menghasilkan beton yang konsistensinya tertentu dan
mempercepat pengikatan awal.
- Tipe F “Water Reducing, High Range Admixtures”
Water Reducing, High Range Admixtures adalah bahan tambah
yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12% atau lebih.
- Tipe G “Water Reducing, High Range Retarding Admixtures”
Water Reducing, High Range Retarding Admixtures adalah bahan
tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12% atau lebih
dan juga untuk menghambat pengikatan
beton. Jenis bahan tambah ini merupakan gabungan super plasticizer dengan
menunda waktu pengikatan beton. Biasanya digunakan untuk kondisi pekerjaan yang
sempit karena sedikitnya sumber daya yang mengelola beton disebabkan keterbatasan
ruang kerja.
- Bahan Tambah Mineral (Additive)
Pada saat ini, bahan tambah mineral lebih banyak digunakan
untuk memperbaiki kuat tekan beton. Beberapa bahan tambah mineral adalah
pozzollan, fly Ash, slag dan silica fume. Beberapa keuntungan penggunaan bahan
tambah mineral (Cain, 1994) :
- Memperbaiki kinerja workability
- Mengurangi panas hidrasi
- Mengurangi biaya pekerjaan beton
- Mengurangi daya tahan terhadap serangan sulfat
- Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-silika
- Mempertinggi usia beton
- Mempertinggi kuat tekan beton
- Mempertinggi keawetan beton
- Mengurangi penyusutan
- Mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton.
a. Abu Terbang Batu Bara (Fly Ash)
Menurut ASTM C.168, abu terbang didefinisikan sebagai
butiran halus hasil residu pembakaran batu bara atau bubuk batu bara. Abu terbang
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang yang normal yang dihasilkan dari
pembakaran batu bara antrasit atau batu bara bitomius dan abu terbang kelas C
yang dihasilkan dari batu bara kelas lignite atau subbitemeus. Abu terbang
kelas C kemungkinan mengandung kapur (lime) lebih dari 10% beratnya. Kandungan
kimia abu terbang tercantum dalam table 3.3 (ASTM C.618-95).
b. Slag
Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi.
Definisi slag Menurut ASTM C.989 “standard specification for ground granulated
Blast Furnance slag for use in concrete and mortar” adalah produk non metal yang merupakan
material berbentuk halus, granular hasil pembakaran yang kemudian
didinginkan, misalnya dengan
mencelupkannya ke dalam air.
Keuntungan penggunaan slag dalam campuran beton adalah
sebagai berikut (Levis, 1982) :
Mempertinggi kekuatan beton, karena kecenderungan lambatnya
kenaikan kuat tekan
Menaikkan ratio antara kelenturan dan kuat tekan
Mengurangi variasi kuat tekan
Mempertinggi ketahanan terhadap sulfat dalam air laut
Mengurangi serangan alkali silica
Mengurangi panas hidrasi dan menurunkan suhu
Memperbaiki penyelesaian akhir dan memberi warna cerah pada
beton
Memperbaiki keawetan karena pengaruh perubahan volume
Mengurangi porositas dan serangan klorida
c. Silika Fume
Menurut ASTM C.1240-95 “specification for silica Fume for
Use in Hydraulic Cement concrete and Mortar” , silica fume adalah material
pozzolan yang halus, dimana komposisi silica lebih banyak yang dihasilkan dari
tanur tinggi atau sisa produksi silicon atau alloy besi silicon (dikenal dengan
gabungan antara microsilika dengan silica fume).
Penggunaan silica fume dalam campuran beton dimaksudkan
untuk menghasilkan, beton dengan kekuatan tekan yang tinggi. Misalnya untuk
Kolom struktur, dinding geser, pre-cast atau beton pra tegang dan beberapa
keperluan lainnya. Kriteria beton berkekuatan tinggi sekitar 50 – 70 Mpa pada
umur 28 hari. Penggunaan silica fume berkisar 0-30%, untuk memperbaiki
karateristik kekuatan dan keawetan beton dengan factor air semen sebesar 0.34
dab 0.28 dengan atau tanpa superplastisizer dan nilai slump 50 mm (Yogendran, et
al, 1987)
d. Penghalus Gradasi (Finely devided mineral admixtures)
Bahan ini merupakan mineral yang dipakai untuk memperhalus
perbedaan – perbedaan pada campuran beton dengan memberikan ukuran yang tidak
ada atau kurang dalam agregat, selain itu juga dapat dipergunakan untuk
menaikkan mutu beton yang akan dibuat. Kegunaan lainnya adalah mengurangi
permeabilitas atau ekspansi dan juga mengurangi biaya produksi beton. Contoh
bahan ini adalah kapur hidrolis, semen slag, fly ash pozzollan alam yang sudah
menjadi kapur atau mentah.
Bahan Tambah Lainnya
- Air Entraining
Bahan tambah ini membentuk gelembung udara berdiameter 1 mm
atau lebih kecil, selama pencampuran beton atau mortar, dengan maksud
mempermudah pengecoran beton pada saat pengecoran dan menambahkan ketahanan
awal pada beton.
Hampir semua bahan air entraining admixture berbentuk cair,
tetapi ada juga yang berbentuk serbuk, lapisan-lapisan dan gumpalan. Banyaknya
bahan tambah yang digunakan tergantung pada gradasi agregat yang digunakan .
Semakin halus ukuran agregat semakin besar prosentase bahan tanbah yang
digunakan.
- Beton Tanpa Slump
Beton tanpa slump didefenisikan sebagai beton yang mempunyai
slump sebesar 1 inchi (25,4) atau kurang, sesaat setelah pencampuran. Pemilihan
bahan tambah tergantung sifat-sifat beton yang diinginkan, seperti sifat
plastisnya, waktu pengikatan dan pencapaian kekuatan , efek beku cair, kekuatan
dan harga dari beton tersebut.
- Polimer
Merupakan produk bahan tambah baru,yang dapat menghasilkan
kuat tekan beton tinggi sekitar 15.000 Psi (1.000 psi = 6.9 Mpa) atau lebih,
dan kekuatan belah tariknya sekitar 15.000 Psi atau lebih.Beton dengan kekuatan
tinggi ini biasanya diproduksi dengan menggunakan polimer dengan cara :
– Memodifikasi Sifat beton dengan mengurangi air di lapangan.
– Menjenuhkan dan memancarkannya pada temperature yang
sangat tinggi di laboratorium.
Beton dengan modifikasi polimer (PMC = Polimer Modified
Concrete) adalah beton yang ditambah resin dan pengeras. Prinsipnya
menggantikan air pencampur dengan polimer sehingga dihasilkan beton yang
berkekuatan tinggi dan mempunyai mutu yang baik. Faktor polimer beton yang
optimum adalah berkisar 0.3 sampai 0.45 dalam perbandingan berat, untuk
mencapai kekuatan tinggi tersebut.
Bahan Pembantu Untuk Mengeraskan Permukaan Semen (Hardener
Concrete)
Permukaan beton yang selalu menanggung bebam hidup yang
berat serta selalu dalam keadaan berputar
dan berpindah- pindah, seperti lantai untuk bengkel-bengkel alat berat
(heavy equipment) dan lainnya. Pembebanan ini akan mengakibatkan keausan pada
permukaan beton. Untuk Menghindari pengausan tersebut digunakan dua jenis
bahan untuk mengeraskan permukaan beton
:
– Agregat beton
terbuat dari bahan kimia
– Agregat
metalik, terdiri dari butiran-butiran halus.
Untuk memperkeras permukaan beton, dipilih salah satu
campuran beton saat pengerjaan beton berlangsung.
- Bahan Pembantu Kedap Air (Water Proofing)
Jika beton terletak dalam air atau dekat permukaan air tanah
(misalnya untuk tunnel) , maka beton tersebut tidak boleh mengalami rembesan
dan diusahakan kedap air. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah
partikel-partikel halus atau gradasi yang menerus dalam campuaran beton. Bahan
bahan semacam itu akan mengurangi permeabilitas pada beton.
Bahan Tambah Pemberi Warna
Beton yang diekspos permukaannya biasanya memerlukan
keindahan. Bahan yang digunakan untuk pemberi warna pada permukaan beton ini
cat (coating) yang dilapisi setelah pengerjaan beton. Cara lainnya adalah
dengan menambahkan bahan warna, misalnya oker atau pewarna coklat, kedalam
permukaan beton, selagi beton masih segar. Bahan- bahan ini biasanya dicampur
dalam suatu adukan yang mutunya terjamin baik. Selain itu dapat pula dengan
menaburkan pasir silika atau agregat metalik selagi permukaan beton masih dalam
keadaan segar.
Sumber :
http://andykasipil.blogspot.com/2012/01/bahan-tambah-untuk-beton.html
No comments:
Post a Comment