Baja adalah logam paduan, logam besi
sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur
karbon dalam baja berkisar antara
0,2% hingga 2,1%
berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur
pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini
dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya
sabit dan cangkul. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah
titanium, krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt, dan tungsten (wolfram). Baja sangat banyak digunakan dalam
dunia struktur karena sifatnya itu sendiri. Berikut adalah keuntungan dan
kerugian dalam menggunakan baja.
Baja Struktural. Sumber : https://ahdanamir.wordpress.com/2016/11/17/pengenalan-struktur-baja/ |
Keuntungan Menggunakan Material Baja
- Kekuatan Tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja
per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati akan kecil. Hal ini
sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan
dengan kondisi tanah yang buruk.
- Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak
terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton bertulang.
- Elastisitas
Baja berperilaku mendekati asumsi
perancang teknik dibandingkan dengan material lain karena baja mengikuti hukum
Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang
baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton
bertulang.
- Permanen
Portal baja yang mendapat
perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan pengecatan sama
sekali.
- Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai
sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa keruntuhan terhadap
beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan mengalami
pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi
keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur
terhadap beban kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai
kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis
bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan
sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Beban normal yang bekerja pada
suatu elemen struktur akan mengakibatkan konsentrasi tegangan yang tinggi pada
beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada
titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan
lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup
maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai
tanda keruntuhan.
- Liat (Toughness)
Baja strukur merupakan material
yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu elemen baja masih
dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini merupakan
sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima
deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa
menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan
lenturan, diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan
kerusakan. Kemampuan material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup
besar disebut toughness.
Kelemahan Baja sebagai Material
Struktur
- Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat
rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan udara dan air
sehingga perlu dicat secara periodik.
- Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran
Meskipun baja tidak mudah
terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi kebakaran. Selain itu
baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat menjadi pemicu
kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran
tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api
dipersyaratkan dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.
- Rentan Terhadap Buckling
Semakin langsung suatu elemen
tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk). Sebagaimana telah
disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika
digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang
perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.
- Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika
mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan pengurangan kekuatan
jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.
- Keruntuhan Getas
Pada kondisi tertentu baja akan
kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat terjadi pada tempat dengan
konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang sangat
rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada
kapal Titanic).
Proses Pembuatan Baja Ringan
Untuk baja tipis atau baja ringan,
proses yang dikenakan dikenal dengan pembentukan dingin atau Cold Forming dan
hasilnya biasa dikenal dengan Cold Formed Section. Dalam pembentukan ini
pelat baja dalam konsdisi suhu kamar akan dibentuk. Metode pembentukan yang
biasa dilakukan adalah:
- Press Brake
Proses pembentukan press-brake
dilakukan menekuk pelat baja. Pelat baja diletakkan ke dalam alat ini dan
ditekuk bagian-bagiannya secara bertahap hingga menjadi bentuk yang
diiingkan. Kelebihan dari proses ini adalah bentuk profil dapat
dibuat sesuai keinginan selama alat atau tooling tersedia. Apalagi dengan alat
yang moderen yang terkomputerisasi, mesin press-brake sudah menjadi mesin CNC
dengan adanya lengan penahan yang akan bergerak sesuai dengan bentuk yang telah
di-masukkan ke dalam program. Mesin baru ini juga telah dilengkapi
anti-crowning sehingga bentuk profil yang panjang tidak akan melengkung akibat
proses penekukan.
Kekurangan proses ini adalah dalam produktivitas menghasilkan produk dan tidak mampunya membentuk tekukan kecil yang terhalang oleh tekukan lain. Produktivitasnya sangat rendah jika ingin membentuk profil secara masal, karena prosess untuk pembuatan satu bentuk harus diulang-ulang tekukannya.
Kekurangan proses ini adalah dalam produktivitas menghasilkan produk dan tidak mampunya membentuk tekukan kecil yang terhalang oleh tekukan lain. Produktivitasnya sangat rendah jika ingin membentuk profil secara masal, karena prosess untuk pembuatan satu bentuk harus diulang-ulang tekukannya.
- Roll Forming
Proses roll forming dilakukan dengan
melewatkan pelat baja ke dalam serangkaian roll hingga produk yang diinginkan
tercapai. Mesin roll forming yang baru sudah terkomputerisasi sehingga
dapat melubangi, dan mencetak label di ujung proses setelah profil terbentuk.
Produktivitas proses roll forming sangatlah tinggi sehingga dalam waktu singkat profil dapat segera terbentuk, itulah kelebihannya.
Namun kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah disiapkan hanya dapat membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus memesan mesin baru jika menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar menambah tekukan atau lipatan.
Produktivitas proses roll forming sangatlah tinggi sehingga dalam waktu singkat profil dapat segera terbentuk, itulah kelebihannya.
Namun kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah disiapkan hanya dapat membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus memesan mesin baru jika menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar menambah tekukan atau lipatan.
- Punching
Proses ketiga adalah proses
pembentukan dengan menggunakan mesin punch atau mesin pons. Pelat baja disimpan
di atas die-set dan kemudian proses punching dengan tekanan tinggi akan
melubangi dan membentuk pelat baja tersebut. Proses ini biasa dilakukan pada
pembuatan aksesoris atau komponen-komponen kecil dari baja ringan. Proses
pembentukan suatu aksesoris biasanya akan melibatkan beberapa tahapan proses
punching, sehingga untuk mempercepat prosesnya biasanya dibuatkan sistem progressive.
Dengan cara ini proses punching akan berjalan secara berurutan melakukan
berbagai tahapan pembentukan dengan die-set yang sudah tersusun secara
berurutan juga.
Referensi :
Referensi :
- Definisi, Jenis, dan Sifat Baja. Civilization. http://civilization14.blogspot.com/2017/01/definisi-jenis-dan-sifat-baja.html diakses pada 30 September 2019 Pukul 05.12
- Tinjauan Pustaka Digilab. UNILA. http://digilib.unila.ac.id/5643/13/BAB%20II.TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf diakses pada 30 September 05.25
- Definisi Baja. Dunia Teknik Sipil. http://rzsduniatekniksipil.blogspot.com/2013/07/definisi-baja.html diakses pada 30 September 04.49
No comments:
Post a Comment