Kandungan minyak dan gas bumi yang
terkandung di perut bumi ternyata tidak hanya terdapat di bawah daratan
melainkan juga di bawah dasar laut. Untuk mengambilnya tentu saja diperlukan
suatu peralatan (struktur) pendukung dengan teknologi yang maju yang dapat
bertahan dari ganasnya terjangan gelombang laut.
Anjungan lepas pantai adalah
struktur atau bangunan yang di bangun di lepas pantai untuk mendukung proses
eksplorasi atau eksploitasi untuk pengambilan cadangan minyak bumi atau gas
alam dari reservoir tersebut. Kondisi lingkungan laut berpengaruh terhadap
pemilihan jenis platform.
Kebanyakan anjungan tersebut
terletak di lepas pantai dari landas kontinen. Dengan kemajuan teknologi dan
meningkatnya harga minyak mentah, pengeboran dan produksi di perairan yang
lebih dalam kini telah menjadi lebih layak dan ekonomis. Sebuah anjungan
mungkin memiliki sekitar tiga puluh mata bor. Pengeboran yang terarah
memungkinkan sumur bor dapat diakses pada dua kedalaman yang berbeda dan juga
pada posisi terpencil dan menyebar hingga radius 5 mil (8 kilometer) dari
platform. Sumur bawah laut yang jauh juga dapat dihubungkan ke anjungan dengan
pipa penyalur (pipeline). Sistem bawah laut (subsea system) dapat terdiri dari
satu atau beberapa sumur yang dihubungkan dengan manifold (pusat menyatunya
saluran pepipaan) untuk selanjutnya disalurkan ke pusat pemrosesan.
Pembangunan sebuah sistem anjungan
lepas pantai ( offshore platform ) meliputi proses fabrikasi, pengangkutan, dan
proses pemasangan atau instalasi struktur anjungan di lokasi operasinya di
tengah lautan.
Jenis-jenis anjungan lepas pantai
diantaranya:
- Fixed platform
Offshore Platform ini dibangun di
atas kaki baja (jacket leg) atau beton, atau keduanya, tertanam langsung ke
dasar laut, menopang bangunan atas (dek/topside) dengan ruang untuk rig
pengeboran, fasilitas produksi dan tempat tinggal pekerja. Platform tersebut,
berdasarkan kekakuannya, dirancang untuk penggunaan waktu yang sangat panjang
(hingga 50 tahun). Berbagai jenis struktur yang digunakan, kaki baja, beton
caisson, baja dan bahkan beton mengambang. Kaki baja (jacket leg) bagian
vertikal tersusun dari baja tubular, dan biasanya dipaku bumi ke dasar laut.
Fixed platform layak secara ekonomi untuk instalasi di kedalaman air hingga sekitar
1.700 kaki (520 m).
- Compliant tower
Offshore Platform ini terdiri dari
menara fleksibel ramping dan pondasi tiang yang mendukung dek konvensional
untuk operasi pengeboran dan produksi. Compliant tower dirancang untuk
mempertahankan defleksi dan beban lateral yang signifikan, dan biasanya
digunakan di kedalaman air berkisar antara 1.200 sampai 3.000 kaki (370-910 m).
- Semi-submersible platform
Offshore Platform ini memiliki
lambung (kolom dan ponton) apung yang cukup membuat struktur untuk mengapung
(seperti kapal), tetapi juga cukup berat untuk menjaga struktur tetap tegak dan
stabil. Semi-submersible platform dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat
lain, dapat dinaikkan atau diturunkan dengan mengubah jumlah air di tangki
apung. Platform ini umumnya ditambatkan dengan kombinasi tali rantai, kawat
atau tali polyester, atau keduanya, selama pengeboran atau produksi operasi,
atau keduanya, meskipun dapat dijaga posisinya dengan menggunakan sistem
dynamic positioning. Semi-submersible dapat digunakan di kedalaman air dari 200
sampai 10.000 kaki (60 sampai 3.000 m).
- Jack-up drilling rig
Jack-up Drilling Unit yang dapat
berpindah (atau biasa disebut jack-up), seperti namanya, adalah rig yang bisa
didongkrak di atas laut dengan menggunakan kaki-kaki yang dapat diturunkan,
seperti jack. Platform ini biasanya digunakan di kedalaman air hingga 400 kaki
(120 m), meskipun beberapa desain bisa digunakan pada kedalaman 550 ft (170 m).
Platform ini dirancang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan
kemudian menancapkan dirinya dengan mengerahkan kaki ke dasar laut menggunakan
roda gigi (gearbox) di setiap kaki.
- Drillships
Drillship adalah kapal maritim yang
telah dilengkapi dengan peralatan pengeboran. Platform ini paling sering
digunakan untuk eksplorasi pengeboran minyak baru atau sumur gas di perairan
dalam, tetapi juga dapat digunakan untuk pengeboran ilmiah. Versi awal dibangun
pada lambung kapal tanker yang dimodifikasi, namun desain yang sesuai dengan
tujuannya sudah digunakan saat ini. Drillship Kebanyakan dilengkapi dengan sistem
positioning yang dinamis (dynamic positioning) untuk mempertahankan posisi di
atas sumur yang dibor. Drillship dapat mengebor di kedalaman air hingga 12.000
ft (3.700 m).
- Floating production systems
FPSO (floating production, storage,
dan offloading system) terdiri dari struktur monohull besar, pada umumnya
(tetapi tidak selalu) berbentuk kapal, dilengkapi dengan fasilitas pengolahan
minyak dan gas bumi. Platform ini ditambat ke lokasi untuk waktu yang lama, dan
tidak benar-benar mengebor minyak atau gas. Beberapa varian dari aplikasi ini,
yang disebut FSO (floating storage offloading) atau FSU (floating storage
unit), yang digunakan secara eksklusif untuk tujuan penyimpanan, dan hanya
memiliki peralatan proses yang sangat sedikit.
- Tension-leg platform
TLP adalah platform mengambang yang ditambatkan ke dasar laut untuk menghilangkan gerakan yang paling vertikal pada struktur. TLP digunakan di kedalaman air hingga sekitar 6.000 kaki (2.000 m). TLP “konvensional” adalah desain 4-kolom yang terlihat mirip dengan semisubmersible.
- Gravity-based structure (GBS)
Sebuah GBS dapat terbuat dari baja atau beton dan biasanya tertanam langsung ke dasar laut. GBS baja banyak digunakan ketika terdapat ketidaktersediaan atau keterbatasan kapal tongkang derek untuk menginstal platform lepas pantai tetap (fix platform). GBS baja biasanya tidak menyediakan kemampuan penyimpanan hidrokarbon. GBS baja diinstal dengan menariknya dari lapangan fabrikasi, baik dengan penarikan basah (wet towing) atau penarikan kering (dry towing), dan pemasangan sendiri dengan ballasting yang dikendalikan dari kompartemen dengan air laut. Untuk posisi GBS selama instalasi, GBS dapat dihubungkan ke salah satu tongkang transportasi atau kapal tongkang lainnya (asalkan itu cukup besar untuk mendukung GBS) menggunakan jack strand. Jack akan dirilis secara bertahap sementara GBS menyesuaikan ballasting untuk memastikan bahwa GBS tidak bergerak terlalu banyak dari lokasi target.
- Spar platform
Spar tertambat ke dasar laut seperti
TLP, namun TLP memiliki tether (tendon) tegang vertikal, sedangkan spar
memiliki tali tambat yang lebih konvensional. Spar telah dirancang dalam tiga
konfigurasi: lambung silindris tunggal konvensional, “truss spar” di mana
bagian tengah terdiri dari elemen truss menghubungkan lambung apung atas
(disebut tangki keras) dengan tangki lembut bawah mengandung ballast permanen,
dan “spar sel” yang dibangun dari silinder vertikal ganda. Spar memiliki
stabilitas lebih tinggi daripada TLP karena memiliki penyeimbang yang besar di
bagian bawah dan tidak tergantung pada tambatan untuk menahan tegak. Spar juga
memiliki kemampuan, dengan menyesuaikan ketegangan mooring line (menggunakan
chain-jack melekat pada tali tambat), bergerak horizontal dan memposisikan diri
di atas sumur agak jauh dari lokasi platform utama.
Sebuah bangunan darat, proses
pembangunannya sejak dari tahap awal hingga akhir dilakukan di tempat yang sama.
Sebaliknya, sebuah anjungan lepas pantai, apapun jenisnya, dibangun atau
difabrikasi di tempat yang berbeda dengan lokasi akhir tempat instalasinya.
Perbedaan kondisi inilah yang menyebabkan perbedaan proses pembangunan dan
teknologi yang diperlukan pada kedua bangunan.
Struktur anjungan lepas pantai
dibangun di sebuah lapangan fabrikasi yang umumnya berlokasi di sekitar daerah
pantai. Tidak jarang jarak antara tempat fabrikasi dan lokasi akhirnya (tempat
beroperasinya), sangatlah jauh, dapat berupa lintas negara maupun lintas benua.
Ambil contoh anjungan TLP West Seno. Struktur utamanya (bagian kolom dan
ponton) dibangun di perusahaan Hyundai Heavy Industry, Korea Selatan, sedangkan
lokasi operasinya terdapat di Selat Makasar, Indonesia.
Teknik pembangunan struktur utama
anjungan lepas pantai dilakukan berdasarkan modul-modul. Secara garis besar
biasanya terbagi atas modul struktur utama anjungan dan modul bagian bangunan
atas (topside). Khusus untuk jenis struktur semi terapung (TLP, SPAR, FPSO dan lain-lain),
masih terdapat modul atau sub-struktur lainnya berupa bagian struktur sistem
tambatnya. Tiap-tiap modul tersebut masih dapat terbagi lagi menjadi beberapa
sub-modul, tergantung dari dimensi modul dan kapasitas peralatan pembangunan
yang ada. Dalam pekerjaan ini diperlukan derek-derek (crane) darat dengan
kapasitas besar.
Tahapan berikutnya setelah proses
pembangunan struktur utama di fabrication yard selesai adalah proses
transportasi atau pengangkutan. Proses transportasi adalah memindahkan struktur
utama anjungan (umumnya bagian hull) ke lokasi akhir tempat instalasinya.
Fasilitas utama yang diperlukan dalam proses ini adalah sebuah kapal angkut
khusus atau tongkang (barge) yang memiliki daya apung besar untuk menopang
struktur dan membawanya ke lokasi instalasi di lepas pantai. Tahap awal proses
transportasi adalah proses peluncuran (loadout), yaitu proses pemindahan dan
peletakan struktur ke atas kapal angkut atau tongkang, dengan bantuan derek
angkat atau bila memungkinkan memanfaatkan daya apung struktur atau
sub-struktur yang akan diangkut itu sendiri. Sebelumnya, kapal angkut atau
tongkangnya diposisikan di tempat terdekat dengan lapangan fabrikasi.
Proses ini termasuk tahap awal yang
cukup kritis, karena stabilitas kapal angkutnya harus diperhitungkan dengan
cermat setelah ada beban di atasnya. Selain itu juga harus dilakukan proses
pengikatan sementara (tiedown) selama dalam transportasi, dengan cara yang
tepat sesuai dengan disainnya. Kegagalan pada proses ini dapat mengakibatkan
jatuhnya struktur ke dalam laut selama pengangkutan dan tidak menutup
kemungkinan kegagalan tersebut bisa terjadi pada saat proses loadout. Selama
proses transportasi, biasanya beberapa kapal tunda (tug boat) ikut mendampingi
hingga lokasi akhir.
Sumber:
https://oilandgasmanagement.net/offshore-platform/
No comments:
Post a Comment