Monday 2 December 2019

PRAKTIKUM : PEMERIKSAAN VOLUME AGREGAT


Pada praktikum ini akan dibahas mengenai uji tarik baja. berikut hasil dari percobaan kelompok 2 dari modul 2.





Referensi
Referensi yang digunakan adalah

  •     ASTM C29 – Bulk Density (Unit Weight) and Voids in Aggregate
  •     SNI 03-4804-1998 – Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga Udara dalam Agregat

Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah

  •     Menghitung berat volume agregat halus
  •     Menghitung berat volume agregat kasar.

Alat dan Benda Uji

  •  Alat

  1.      Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh.
  2. Talam kapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat.
  3. Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm yang ujungnya bulat, terbuat dari baja tahan karat.
  4. Mistar perata.
  5.  Sekop.
  6. Wadah baja yang cukup berbentuk silinder dengan alat pemegang sesuai dengan tabel berikut.


Benda Uji

  •     Agregat halus (pasir) dalam keadaan kering.
  •     Agregat kasar (kerikil) dalam keadaan kering.

Prosedur Percobaan

  1. Masukkan agregat ke dalam talam sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas wadah sesuai dengan tabel 3.2.
  2. Keringkan dengan oven pada suhu (110±5) oC sampai berat menjadi tetap untuk digunakan sebagai benda uji.
  3. Berat isi lepas
    a. Timbang dan catatlah berat wadah (W1).
    b. Masukkan benda uji dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir-butir dari ketinggian 5 cm di atas wadah dengan menggunakan sendok atau sekop sampai penuh.
    c. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
    d. Timbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji (W2)
    e. Hitunglah berat benda uji (W3=W2-W1).
  4. Berat isi agregat ukuran butir maksimum 38,1 mm (1,5”) dengan cara penusukan
    a. Timbang dan catatlah berat wadah (W1).
    b. Isilah wadah dengan benda uji dalam tiga lapis yang sama tebal. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat yang ditusukkan sebanyak 25 kali untuk setiap sisi.
    c. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
    d. Timbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji (W2).
    e. Hitunglah berat benda uji (W3=W2-W1).

Hasil dan Analisis Percobaan
 Berat isi agregat = W3 / V  (kg/m3)  ;  V = isi wadah (m3)

 Hasil Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus
   Hasil Pemeriksaan Berat Volume Agregat Kasar

Pada percobaan tersebut, didapatkan berat volume agregat halus pada kondisi gembur adalah 1,478 Kg/L. Sedangkan, berat volume agregat halus pada kondisi padat adalah 1,577 Kg/L. Selain itu, berat volume agregat kasar pada kondisi gembur adalah 1,377 Kg/L. Sedangkan, berat volume agregat kasar pada kondisi padat adalah 1,490 Kg/L

Dapat disimpulkan dari data percobaan diatas didapatkan bahwa berat volume padat baik pada agregat halus maupun agregat kasar lebih berat daripada berat volume gembur. Hal ini terjadi karena perlakuan yang berbeda pada kedua percobaan tersebut yaitu karena dipadatkan dengan cara menumbuknya sebanyak 25 kali selama pemasukan agregat ke wadah dan tidak dipadatkan. Pada saat agregat dipadatkan maka rongga udara di sela-sela terisi sehingga rongga udara pada kondisi padat lebih sedikit dibandingkan saat kondisi gembur yang tidak dilakukan pemadatan.

KESIMPULAN

  1. Berat volume agregat halus pada kondisi gembur adalah 1,478 Kg/L.
  2. Berat volume agregat halus pada kondisi padat adalah 1,567 Kg/L.
  3. Berat volume agregat kasar pada kondisi gembur adalah 1,377 Kg/L.
  4. Berat volume agregat kasar pada kondisi padat adalah 1,490 Kg/L

No comments:

Post a Comment