Monday, 2 December 2019

PRAKTIKUM : PEMERIKSAAN KADAR ORGANIK DALAM AGREGAT HALUS

Pada praktikum ini akan dibahas mengenai uji tarik baja. berikut hasil dari percobaan kelompok 2 dari modul 4.




Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalahMengetahui kadar organik yang terkandung dalam agregat halus.

Alat dan Benda Uji

Alat
  1. Botol gelas tembus pandang dengan penutup karet atau gabus atau bahan penutup lainnya yang tidak bereaksi terhadap NaOH. Volume gelas = 350 ml.
  2. Standar Warna (Organik Plate).
Bahan Uji
  1. Agregat halus (pasir) sebagai benda uji dengan volume 115 ml atau 1/3 volume botol.
  2. Kristal atau bongkahan NaOH (350).
  3. Air sebagai pelatur NaOH.

Prosedur Percobaan

  1. Masukkan 115 ml agregat halus (pasir) ke dalam botol tembus pandang (±1/3 volume botol).
  2. Tambahkan dengan larutan NaOH 3 %. Setelah dikocok, isinya mencapai kira-kira 3/4 volume botol.
  3. Tutup botol tersebut dan kocok hingga lumpur yang menempel pada agregat nampak terpisah dan biarkan selama 24 jam agar lumpur tersebut mengendap.
  4. Setelah 24 jam, bandingkan warna cairan yang terlihat dengan standar warna No. 3 pada Organik Plate.
  5. Bandingkan apakah warnanya lebih tua atau lebih muda

Hasil dan Analisis Percobaan

Warna air di atas pasir yang terdapat di dalam botol yang sudah didiamkan selama 24 jam jika dibandingkan dengan organic plate akan sesuai dengan warna No. 5 pada organic plate.
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh hasil percobaan berupa warna larutan hitam seperti No. 5. Warna larutan yang  menunjukkan warna hitam mengindikasikan bahwa pasir memiliki kandungan bahan organik dalam batas tidak wajar. Secara Kuantitatif batas wajar yang diperbolehkan adalah warna No. 3 pada organic plate. Jika warna cairan yang mendekati standar warna No. 1-3 pada Organic Plate, maka kandungan bahan organik pada agregat halus (pasir) tidak melebihi toleransi atau pasir tidak terlalu kotor, sehingga agregat halus dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan atau perencanaan beton. Sedangkan warna cairan mendekati standar warna No. 4-7 pada Organic Plate, maka kandungan bahan organik pada agregat halus (pasir) melebihi toleransi atau pasir terlalu kotor, sehingga agregat halus tidak dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan atau perencanaan beton.

Kesimpulan

  • Agregat mengandung zat organik dalam batas tidak wajar wajar sehingga agregat tidak layak digunakan untuk mix design. Kondisi ini bisa terjadi karena kesalahan dalam percobaan, seperti masih adanya kandungan organik yang tersisa pada botol uji.

No comments:

Post a Comment