Pada praktikum ini akan dibahas mengenai uji tarik baja. berikut hasil dari percobaan kelompok 2 dari modul 7.
Agregat Halus
Referensi
Referensi yang digunakan adalah
- ASTM C128 – Specific Gravity and Absorption of Fine Aggregate
- SNI 03 – 1970 – 1990 – Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus
Tujuan Percobaan
Menentukan berat jenis (specific gravity) dan penyerapan agregat halus.
Alat dan Bahan Uji
Alat
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram atau kurang yang mempunyai kapasitas minimum sebesar 1000 gram atau lebih.
- Piknometer dengan kapasitas 500 gram.
- Cetakan kerucut pasir.
- Tongkat pemadat dari logam untuk cetakan kerucut pasir.
Benda Uji
Agregat halus dengan berat 1000 gram dan diperoleh dari bahan yang diproses melalui alat pemisah atau perempatan.
Agregat halus dengan berat 1000 gram dan diperoleh dari bahan yang diproses melalui alat pemisah atau perempatan.
Prosedur Percobaan
- Agregat halus yang jenuh air dikeringkan sampai diperoleh kondisi kering dengan indikasi contoh tercurah baik.
- Sebagian dari contoh di masukan dalam metal sand cone mold. Benda uji dipadatkan dengan tongkat pemadat (tamper). Jumlah tumbukan adalah 25 kali. Kondisi SSD diperoleh, jika cetakan diangkat, butir-butir pasir longsor/runtuh.
- Contoh agregat halus sebesar 500gr dimasukkan ke dalam piknometer. Kemudian piknometer diisi dengan air sampai 90% penuh. Bebaskan gelembung-gelembung udara dengan cara menggoyang-goyangkan piknometer, redamlah piknometer dengan suhu air (73,4±3)F selama 24 jam. Timbang berat piknometer yang berisi contoh dan air.
- Pisahkan benda uji dari piknometer dan keringkan pada suhu (213±130) oF. Langkah ini harus diselesaikan dalam waktu 24 jam (satu hari).
- Timbanglah berat piknometer yang berisi air sesuai dengan kapasitas kalibrasi pada temperatur (73,4±3) F dengan ketelitian 0,1 gram.
Hasil Percobaan dan Analisis
- Apparent Specific-Gravity = E / (E + D – C)
- Bulk Specific-Gravity Kondisi Kering = E / (B + D – C)
- Bulk Specific-Gravity Kondisi SSD = B / (B + D – C)
- Persentase Absorpsi = ( B – E ) / E x 100%
Keterangan:
- A = Berat piknometer
- B = Berat contoh kondisi SSD
- C = Berat piknometer + contoh + air
- D = Berat piknometer + air
- E = Berat contoh kering
Penentuan Specific Gravity Agregat Halus
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan apparent specific gravity, bulk specific gravity kering, bulk specific gravity
pada saat SSD, dan persentase absorpsi air agregat halus berturut-turut
adalah 2,73, 2,375, 2,505, 5,485%. Data-data tersebut akan digunakan
untuk menghitung koreksi berat agregat halus dan air pada mix design.
Berat agregat halus harus dikoreksi karena diasumsikan semua agregat
halus dalam kondisi SSD namun pada kenyataannya tidak demikian.
Agregat Kasar
Referensi
Referensi yang digunakan adalah
- ASTM C127 – Specific Gravity and Absorption of Coarse Aggregate
- SNI 03 – 1969 – 1990 – Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah menentukan berat jenis (specific gravity) dan penyerapan agregat kasar
Alat dan Bahan Uji
Alat
- Timbangan dengan ketelitian 0,5 gram yang mempunyai kapasitas 5 kg.
- Keranjang besi diameter 203,2 mm (8”) dan tinggi 63,5 mm (2,5”).
- Alat penggantung keranjang.
- Handuk atau kain pel..
Benda Uji
Agregat kasar dengan dengan berat 11 L dalam keadaan kering muka (SSD = Surface Saturated Dry) yang diperoleh dari bahan yang diproses melalui alat pemisah atau cara perempatan. Butiran agregat yang lolos saringan nomor 4 tidak dapat digunakan sebagai benda uji.
Agregat kasar dengan dengan berat 11 L dalam keadaan kering muka (SSD = Surface Saturated Dry) yang diperoleh dari bahan yang diproses melalui alat pemisah atau cara perempatan. Butiran agregat yang lolos saringan nomor 4 tidak dapat digunakan sebagai benda uji.
Prosedur Percobaan
- Benda uji direndam selama 24 jam.
- Benda uji dikeringkan permukaannya (kondisi SSD) dengan menggulungkan handuk pada butiran.
- Timbang contoh dan hitung berat contoh kondisi SSD = A.
- Contoh benda uji dimasukkan ke keranjang dan direndam kembali di dalam air. Temperatur air dijaga (73,4±3)F dan kemudian ditimbang. Setelah itu, keranjang digoyang-goyangkan di dalam air untuk melepaskan udara yang terperangkap. Hitung berat contoh kondisi jenuh = B.
- Contoh dikeringkan pada temperatur (212-130)F. Setelah didinginkan, contoh kemudian ditimbang. Hitung berat contoh kondisi kering = C.
Hasil Percobaan dan Analisis
- Apparent Specific-Gravity = C / ( C – B )
- Bulk Specific-Gravity Kondisi Kering = C / ( A – B )
- Bulk Specific-Gravity Kondisi SSD = A / ( A- B )
- Persentase Absorpsi = ( A – C ) / C x 100%
Penentuan Specific Gravity Agregat Kasar
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan apparent specific gravity, bulk specific gravity kering, bulk specific gravity
pada saat SSD, dan persentase absorpsi air agregat kasar berturut-turut
adalah 2,95, 2,72, 2,8 dan 2,84%. Data-data tersebut akan digunakan
untuk menghitung koreksi berat agregat kasar dan air pada concrete mix design.
Berat agregat kasar harus dikoreksi karena diasumsikan semua agregat
kasar dalam kondisi SSD namun pada kenyataannya tidak demikian.
No comments:
Post a Comment